Analisa SWOT adalah sebuah bentuk
analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran).
Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor masukan,
yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Satu hal yang
harus diingat baik-baik oleh para pengguna analisa SWOT, bahwa analisa SWOT
adalah semata-mata sebuah alat analisa yang ditujukan untuk menggambarkan
situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi,
dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang
cespleng bagi masalah-masalah yang dihadapi oleh organisasi.
- Strength (S), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini.
- Weakness (W), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau program pada saat ini.
- Opportunity (O), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan.
- Threat
(T), adalah situasi yang merupakan
ancaman bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat
mengancam eksistensi organisasi dimasa depan.
- Model Kuantitatif
Sebuah
asumsi dasar dari model ini adalah kondisi yang berpasangan antara S dan W,
serta O dan T. Kondisi berpasangan ini terjadi karena diasumsikan bahwa dalam
setiap kekuatan selalu ada kelemahan yang tersembunyi dan dari setiap
kesempatan yang terbuka selalu ada ancaman yang harus diwaspadai. Ini berarti
setiap satu rumusan Strength (S), harus selalu memiliki satu pasangan Weakness
(W) dan setiap satu rumusan Opportunity (O) harus memiliki satu pasangan satu
Threath (T).
Kemudian
setelah masing-masing komponen dirumuskan dan dipasangkan, langkah selanjutnya
adalah melakukan proses penilaian. Penilaian dilakukan dengan cara memberikan
skor pada masing -masing subkomponen, dimana satu subkomponen dibandingkan
dengan subkomponen yang lain dalam komponen yang sama atau mengikuti lajur
vertikal. Subkomponen yang lebih menentukan dalam jalannya organisasi,
diberikan skor yang lebih besar. Standar penilaian dibuat berdasarkan
kesepakatan bersama untuk mengurangi kadar subyektifitas penilaian.
2.
Model Kualitatif
Urut-urutan
dalam membuat Analisa SWOT kualitatif, tidak berbeda jauh dengan urut-urutan
model kuantitatif, perbedaan besar diantara keduanya adalah pada saat pembuatan
subkomponen dari masing-masing komponen. Apabila pada model kuantitatif setiap
subkomponen S memiliki pasangan subkomponen W, dan satu subkomponen O memiliki
pasangan satu subkomponen T, maka dalam model kualitatif hal ini tidak terjadi.
Selain itu, SubKomponen pada masing-masing komponen (S-W-O-T) adalah berdiri
bebas dan tidak memiliki hubungan satu sama lain. Ini berarti model kualitatif
tidak dapat dibuatkan Diagram Cartesian, karena mungkin saja misalnya,
SubKomponen S ada sebanyak 10 buah, sementara subkomponen W hanya 6 buah.
Sebagai alat analisa, analisa SWOT
berfungsi sebagai panduan pembuatan peta. Ketika telah berhasil membuat peta,
langkah tidak boleh berhenti karena peta tidak menunjukkan kemana harus pergi,
tetapi peta dapat menggambarkan banyak jalan yang dapat ditempuh jika ingin
mencapai tujuan tertentu. Peta baru akan berguna jika tujuan telah ditetapkan.
Bagaimana menetapkan tujuan adalah bahasan selanjutnya yaitu membangun
visi-misi organisasi atau program.
0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan jejak anda...:)